TERKINI24.ID – Google secara resmi membawa Opal, aplikasi kecerdasan buatan (AI) inovatifnya yang mampu mengubah perintah teks menjadi aplikasi web, ke pasar Indonesia pada Rabu (8/10/2025). Indonesia menjadi salah satu dari 15 negara baru yang mendapatkan akses ke platform no-code ini, yang dirancang untuk memberdayakan lebih banyak kreator global dalam mewujudkan ide-ide digital mereka.
Respons Positif Mendorong Ekspansi Internasional
Kesuksesan peluncuran awal di Amerika Serikat menjadi pendorong utama di balik keputusan ekspansi global ini. Menurut Megan Li, manajer produk senior di Google Labs, kreativitas dan kompleksitas aplikasi yang dibuat oleh pengguna awal jauh melampaui ekspektasi timnya.
Dalam sebuah pernyataan di blog resmi, ia mengungkapkan antusiasmenya. “Kami tidak menyangka akan mendapatkan gelombang aplikasi Opal yang canggih, praktis, dan sangat kreatif. Kecerdikan para pengguna awal ini memperjelas satu hal: kami perlu memberikan Opal ke tangan lebih banyak kreator secara global,” kata Megan Li.
Kemudahan Penggunaan dan Peningkatan Kinerja
Platform Opal dirancang untuk kemudahan, di mana pengguna hanya perlu mendeskripsikan aplikasi yang mereka inginkan. Sistem AI kemudian akan memproses perintah tersebut dan membangun sebuah aplikasi web mini yang fungsional. Pengguna dapat menyempurnakan hasilnya melalui editor visual untuk mengatur alur kerja, input, dan output.
Bersamaan dengan ekspansi ini, Google juga mengumumkan tiga peningkatan signifikan pada platform Opal:
- Debugging Intuitif: Proses pencarian kesalahan (debugging) kini lebih mudah. Pengguna dapat menjalankan alur kerja per langkah untuk mengidentifikasi masalah secara langsung di dalam editor visual.
- Performa Inti Lebih Cepat: Google telah mempercepat waktu pembuatan aplikasi secara drastis, mengurangi waktu tunggu yang sebelumnya bisa mencapai lima detik atau lebih.
- Eksekusi Paralel: Alur kerja yang kompleks kini dapat berjalan lebih efisien berkat kemampuan sistem untuk mengeksekusi beberapa langkah secara serentak.
Memperketat Persaingan Platform No-Code
Langkah Google dengan Opal semakin memperketat persaingan di sektor platform pengembangan aplikasi no-code dan low-code. Kehadiran Opal menempatkan Google sebagai pesaing langsung bagi pemain yang sudah mapan seperti Canva, Figma, dan Replit, yang juga menawarkan alat untuk membantu pengguna tanpa latar belakang teknis dalam merancang dan membuat prototipe aplikasi.



