TERKINI24.ID – Langit Indonesia malam ini, Selasa, 7 Oktober 2025, menjadi panggung utama bagi fenomena Supermoon atau Purnama Perige. Namun, untuk mendapatkan pengalaman pengamatan terbaik, penting untuk memahami perbedaan waktu antara fase purnama dan titik terdekat Bulan (perige).
Meskipun titik perige baru akan tercapai esok hari, malam inilah saat yang paling ideal untuk menyaksikan Bulan dalam kondisi paling penuh dan super.
Mengapa Malam Ini Waktu Terbaik?
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada dua momen kunci dalam fenomena ini. Pertama, puncak fase Bulan Purnama terjadi pada hari ini, 7 Oktober, pukul 10.47 WIB. Artinya, Bulan akan terlihat paling bulat sempurna di langit sepanjang malam ini.
Kedua, momen puncak perige, yaitu saat Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi (359.819 km), baru akan terjadi pada esok hari, 8 Oktober, pukul 19.35 WIB.
Kombinasi inilah yang perlu dipahami: malam ini (7 Oktober) Bulan berada dalam fase paling penuh dan sudah sangat dekat dengan Bumi. Sementara pada malam esok (8 Oktober), meskipun jaraknya sedikit lebih dekat, fasenya sudah tidak lagi purnama sempurna.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan pemandangan “Super Full Moon” yang paling spektakuler, waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah malam ini, dimulai saat Bulan terbit sekitar pukul 17.55 WIB.
Dampak dan Detail Visual
Fenomena Supermoon terjadi karena orbit Bulan yang berbentuk elips. Akibat berada di dekat perige, penampakan Bulan malam ini akan sekitar 12 persen lebih besar dibandingkan saat berada di titik terjauhnya (apoge) pada 13 April 2025 lalu. Selain menyajikan pemandangan indah, kedekatan Bulan ini juga berpengaruh pada gravitasi Bumi, menyebabkan air pasang laut menjadi lebih tinggi dan surut lebih rendah dari biasanya.
