(Update BMKG) Tsunami Akibat Gempa M 7,6 Terdeteksi 10-16 cm di Biak, Sangihe dan Morotai

BMKG memastikan tsunami akibat gempa M 7,6 di Sulut telah terdeteksi di Sangihe, Morotai, dan Biak.
Tsunami Dampak Gempa Sulut

TERKINI24.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data pemutakhiran yang mengonfirmasi gelombang tsunami akibat gempa magnitudo 7,6 di Laut Sulawesi Utara telah terdeteksi secara luas. Pemantauan BMKG menunjukkan kenaikan muka air laut kini telah mencapai perairan Maluku Utara dan Papua pada Jumat (10/10/2025) siang.

Rincian Deteksi Tsunami di Tiga Provinsi

Berdasarkan data terbaru dari BMKG, tsunami minor terdeteksi di tiga titik pengamatan utama. Ketinggian gelombang tertinggi terpantau di Sangihe, Sulawesi Utara, yang lokasinya paling dekat dengan pusat gempa. Berikut adalah rinciannya:

  • Sangihe (Sulawesi Utara): Ketinggian 0,16 meter (16 cm) terdeteksi pada pukul 09:29 WIB.
  • Morotai (Maluku Utara): Ketinggian 0,1 meter (10 cm) terdeteksi pada pukul 09:46 WIB.
  • Biak (Papua): Ketinggian 0,13 meter (13 cm) terdeteksi pada pukul 11:10 WIB.

Data ini melengkapi laporan awal yang mencatat tsunami setinggi 5-7 cm di Talaud dan membuktikan bahwa energi gempa mampu memicu tsunami yang menjalar sangat jauh.

Status Peringatan Dini Belum Dicabut

Deteksi di berbagai lokasi ini menjadi konfirmasi bahwa gempa magnitudo 7,6 yang terjadi pada pukul 08.43 WIB memang benar memicu tsunami.

Meskipun ketinggian gelombang yang tercatat masuk kategori minor (di bawah 0,5 meter), BMKG menekankan bahwa peringatan dini tsunami belum dicabut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan terus mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat sampai ada pengumuman resmi lebih lanjut.

Bagikan Berita Ini