Sam Altman Ungkap Sisi Menakutkan dari Kecanggihan GPT-5

CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan ketakutannya terhadap model AI terbaru GPT-5 dalam sebuah podcast, menyamakannya dengan Proyek Manhattan
GPT 5 yang Menakutkan

Menjelang peluncurannya pada musim panas ini, model kecerdasan buatan (AI) terbaru dari OpenAI, GPT-5, justru menimbulkan ketakutan pada penciptanya sendiri. CEO OpenAI, Sam Altman, secara terbuka mengakui ada momen-momen yang membuatnya “takut” selama proses pengujian teknologi canggih tersebut.

Pengakuan mengejutkan ini disampaikan Altman saat menjadi bintang tamu dalam episode terbaru podcast “This Past Weekend” bersama Theo Von. Dalam diskusi tersebut, ia menggambarkan pengembangan GPT-5 terasa seperti Proyek Manhattan, sebuah proyek riset dan pengembangan bom atom pada Perang Dunia II, yang mengisyaratkan kekuatan luar biasa dari teknologi yang sedang mereka bangun.

Misteri di Balik Ketakutan Altman

Sam Altman tidak merinci secara spesifik apa yang membuatnya begitu khawatir tentang model AI terbarunya. Namun, ia menggambarkan bahwa GPT-5 “terasa sangat cepat”. Sebagaimana dilansir dari TechRadar, pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa OpenAI mungkin sedang membangun sesuatu yang tidak sepenuhnya mereka pahami, namun tetap melanjutkannya.

Kekhawatiran publik semakin besar ketika Altman juga mengomentari kondisi tata kelola AI saat ini.

“Rasanya seperti ‘tidak ada orang dewasa di ruangan ini’,” ujarnya, mengisyaratkan kurangnya pengawasan dan kendali yang matang dalam pengembangan AI global.

Pernyataan tersebut menegaskan adanya celah besar dalam pengawasan teknologi yang berkembang pesat ini, bahkan dari sudut pandang salah satu pemain utamanya.

Persaingan Sengit dan Seruan Regulasi

Pernyataan Altman muncul di tengah “perlombaan senjata AI” yang semakin memanas. OpenAI bersaing ketat dengan raksasa teknologi lain seperti Anthropic, Google, Amazon, Meta, hingga Perplexity. Belum lagi perusahaan-perusahaan dari Tiongkok yang mengembangkan model AI dengan performa yang sepadan, bahkan lebih unggul dari kompetitor Barat.

Sebelumnya, Altman pernah menyatakan bahwa AI bisa “berakhir sangat salah” dan menekankan pentingnya OpenAI untuk bertindak secara bertanggung jawab. Namun, tekanan untuk mengalahkan persaingan demi keuntungan komersial jelas menjadi faktor pendorong utama dalam peluncuran model-model baru yang lebih kuat.

Tantangan Regulasi di Tengah Inovasi

Kemampuan AI untuk mengotomatisasi berbagai proses dan menantang dominasi mesin pencari seperti Google memang sangat menarik. Namun, pertumbuhan pesatnya juga memicu seruan global untuk memberlakukan regulasi yang ketat.

Di Amerika Serikat, upaya regulasi ini menghadapi tantangan. Pemerintahan Trump melalui “Big, Beautiful Bill” telah memberlakukan moratorium yang mencegah pemerintah negara bagian dan lokal untuk membuat atau menegakkan peraturan AI.

Rancangan undang-undang tersebut justru meminta pemerintah daerah untuk menyerahkan urusan tata kelola AI sepenuhnya kepada pemerintah federal.

Bagikan Berita Ini