Chaya Nayak, salah satu eksekutif kecerdasan buatan (AI) paling berpengalaman di Meta, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya setelah hampir satu dekade untuk bergabung dengan OpenAI. Kepindahannya menandai eksodus talenta penting lainnya dari divisi AI milik Mark Zuckerberg di tengah persaingan ketat untuk merebut para ahli terbaik di industri teknologi global.
Jejak Awal di Meta dan Inisiatif ‘Data for Good’
Selama hampir 10 tahun berkarir di Meta, Chaya Nayak memegang peranan vital dalam pengembangan AI yang berorientasi pada dampak sosial. Ia mengawali perjalanannya dengan membantu memprakarsai inisiatif Data for Good, sebuah upaya untuk menunjukkan bagaimana data dan AI/ML (Machine Learning) dapat memberikan manfaat bagi dunia.
Inisiatif ini melahirkan proyek-proyek penting seperti Disaster Maps yang dirancang untuk membantu komunitas dalam situasi krisis.
Peralihan ke Generative AI dan Proyek Llama
Kontribusi Nayak tidak berhenti di situ. Ia kemudian memimpin tim Facebook Open Research and Transparency (FORT) yang mengembangkan alat pelindung privasi bagi akademisi untuk meneliti dampak platform secara bertanggung jawab.
Dalam 2,5 tahun terakhir, fokusnya beralih ke Generative AI, di mana ia menjadi pemain kunci dalam pengembangan tiga generasi model bahasa Llama dan Meta AI, yang menjadi andalan perusahaan dalam persaingan AI saat ini.
Dalam sebuah unggahan di LinkedIn, Nayak merefleksikan perjalanannya dan pertumbuhan karirnya di perusahaan tersebut.
“Sepanjang perjalanan, saya tumbuh sebagai seorang pemimpin. Saya belajar tentang kepercayaan diri, keberanian untuk mengejar ide-ide yang berani, dan ketahanan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana,” tulis Nayak. Dari pernyataan itu, dijelaskan bahwa Meta telah menjadi fondasi penting bagi pengembangan karir dan kepemimpinannya.
Babak Baru di OpenAI di Tengah Tren ‘Brain Drain’
Di OpenAI, Chaya Nayak akan memulai babak baru dengan mengerjakan Special Initiatives bersama Irina Kofman. Kepindahannya merupakan bagian dari tren brain drain atau eksodus talenta AI dari Meta, menyusul beberapa peneliti senior lainnya yang juga telah bergabung dengan para pesaing.
Bagi Meta, mencari pengganti pemimpin sekaliber Chaya Nayak akan menjadi tantangan besar.
Baca juga: Chaya Nayak Hengkang dari Meta dan Memutuskan Bergabung OpenAI