Terkini24.ID – Perusahaan riset kecerdasan buatan, OpenAI, dilaporkan tengah menyiapkan aplikasi media sosial mandiri yang ditenagai oleh model AI video generasi terbarunya, Sora 2. Platform ini disebut-sebut akan memiliki antarmuka yang sangat mirip dengan TikTok, namun dengan perbedaan fundamental: seluruh konten di dalamnya murni dihasilkan oleh AI.
Platform Berbasis Penuh Kecerdasan Buatan
Berbeda dengan media sosial pada umumnya, aplikasi baru dari OpenAI ini tidak akan menyediakan opsi bagi pengguna untuk mengunggah foto atau video dari galeri ponsel mereka. Mengutip laporan Wired via Engadget, Kamis (2/10/2025), setiap video pendek berformat vertikal yang muncul di feed adalah hasil kreasi dari teknologi video generatif Sora 2.
Pendekatan ini menandai pergeseran besar dalam lanskap media sosial, di mana konten tidak lagi direkam dari dunia nyata, melainkan diciptakan dari perintah dan imajinasi melalui AI. Pengalaman pengguna, mulai dari menggulir video dengan gerakan swipe, dirancang agar terasa familiar bagi pengguna TikTok.
Batasan Konten dan Aturan Hak Cipta
Meskipun canggih, OpenAI dilaporkan akan memberlakukan sejumlah batasan. Durasi setiap video yang dibuat oleh Sora 2 akan dibatasi maksimal 10 detik, lebih singkat dari yang ditawarkan TikTok. Selain itu, sistem akan dibekali kemampuan untuk menolak pembuatan video yang berpotensi melanggar hak cipta.
Namun, mengutip The Wall Street Journal, mekanisme perlindungan hak cipta ini kemungkinan akan menerapkan sistem “pilih keluar” (opt-out). Artinya, pemegang hak cipta harus secara aktif menyatakan keberatan agar karyanya tidak digunakan oleh Sora 2 untuk melatih model atau menghasilkan konten baru.
Fitur Verifikasi Wajah dan Remix Video
Salah satu fitur paling inovatif yang kabarnya akan hadir adalah verifikasi identitas. Pengguna yang memilih untuk memverifikasi dirinya dapat mengizinkan Sora 2 untuk menggunakan kemiripan wajah mereka dalam video yang dibuat AI.
Fitur ini juga membuka kemungkinan bagi pengguna lain untuk menandai (tag) dan menggunakan kemiripan wajah tersebut untuk membuat video remix. Sebagai langkah pengamanan, OpenAI memastikan pengguna akan selalu menerima notifikasi setiap kali kemiripan wajah mereka digunakan, bahkan jika video tersebut hanya dibuat dan tidak diunggah.