TERKINI24.ID – Keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta menetapkan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi sebagai Pakubuwono (PB) Ke-14. Penetapan ini diputuskan dalam pertemuan kerabat besar dan Lembaga Dewan Adat di Sasana Handrawina, Keraton Surakarta, Kamis (13/11/2025).
Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, GKR Koes Murtiyah Wandansari (Gusti Moeng), menyatakan keputusan ini diambil untuk menyatukan kembali keluarga besar dan mengakhiri konflik internal yang telah lama terjadi.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Maha Menteri Panembahan Agung Tejowulan dan perwakilan PAKASA (Paguyuban Kawula Keraton Surakarta) dari berbagai kabupaten.
“Kita akan menyatukan keluarga besar, juga menyatukan di dalam. Istilahnya semua ketemu pada keraton, di beberapa kabupaten semua datang. Yang paling utama niatan kita supaya keraton itu, apa ya, keributan yang dulu-dulu itu jadi satu,” ujar Gusti Moeng kepada wartawan.
Gusti Moeng menegaskan bahwa persoalan internal yang sebelumnya muncul dengan pihak Sasono Putro kini telah dianggap selesai. Menurutnya, fokus utama adalah menjaga keutuhan sentono (kerabat) dan melestarikan keraton.
Langkah ini, lanjutnya, juga diambil untuk menyambut rencana pemerintah yang akan melakukan revitalisasi Keraton Surakarta.
“Keinginan pemerintah untuk merevitalisasi keraton tidak hanya fisik, ini kan harus kita sambut,” ucapnya.
Dalam tatanan ini, Gusti Moeng menyebut Panembahan Agung Tejowulan (Gusti Tejo) tetap berperan sebagai sesepuh sekaligus koordinator penghubung antara keraton dengan pemerintah.
Terkait prosesi penetapan PB XIV, Gusti Moeng mengaku hal itu terjadi secara spontan di akhir pertemuan dan meyakininya sebagai kehendak Tuhan yang sesuai dengan paugeran (aturan adat).
“Penobatan Paku Buwono ke-14 yang mana kami sendiri juga kaget, kejadian waktu mau nutup peting itu kok tiba-tiba melangkah seperti itu. Kami berpegang pada yang jenengi hak, itu kan Gusti Allah sing maringi,” jelasnya.
Penetapan ini diharapkan menjadi titik balik untuk memulihkan marwah dan kelestarian budaya di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.



